Tips dan Cara Fotografer Profesional Mengatur File Foto
Begini cara menyusun dan mengatur file foto secara profesional supaya gampang ditemukan dan digunakan kembali
JagoFoto.com - Setiap sehabis hunting foto, kita pasti memiliki beberapa file hasil jepretan. Terkadang setelah kita mendapatkan hasil foto, kita pasti menyimpannya di dalam hardisk atau storage lainnya.
Setiap orang pasti punya cara menyimpan file nya. Sebab hal itu merupakan hal yang cukup privat bagi seseorang. Terkadang juga kita dibuat pusing harus mencari foto karena lupa menyimpan di mana file foto-foto tersebut.
Tips ini cocok bagi anda yang ingin mengetahui tentang bagaimana cara mengatur file dan folder foto ala fotografer profesional. Ternyata begini mereka menyimpan dan merawat file fotonya.
Baca juga : Belajar fotografi untuk pemula
Tips mengatur file foto dan folder foto setelah hunting foto landscape, model, street, macro, dan lain-lain
1. Buatlah satu folder hunting bulanan. Setelah sehabis hunting tempatkan foto berdasarkan bulan berapa anda memotret. Bagi orang yang huntingnya seminggu sekali pasti file fotonya juga tidak terlalu banyak. Pastekan saja ke dalam satu folder. Misalnya anda membuat folder bernama hunting bulan januari 2019, nah di sana anda simpan semua file foto anda selama bulan januari 2019.
2. Setelah anda mempaste file hasil hunting anda ke satu folder bulanan, mulai memilih foto-foto yang anda sukai, foto yang paling kuat, foto yang enak dilihat, foto yang asyik untuk diedit.
3. Kemudian copy file tersebut lalu pastekan ke sebuah folder baru yang bernama “folder terbaik”.
4. Di dalam folder terbaik, buatlah sub-sub folder berdasarkan genre yang anda inginkan. Misalnya, folder landscape maka semua file foto landscape terbaik anda simpan di sana, di dalamnya anda bisa memberikan folder lagi berdasarkan tempat hunting anda.
Kemudian folder manusia, maka tempatkan foto terbaik anda berdasarkan kategori manusia di sana, begitupun untuk file-file foto model atau fashion, hitam putih, mesjid, dan lain sebagainya.
Fungsi dari dibuatnya sub-sub folder ini adalah untuk memudahkan anda nantinya dalam memilih dan mencari foto.
Misalnya, anda ingin mengikuti sebuah pameran foto, atau ingin mengikuti sebuah lomba foto. Anda tinggal membuka folder terbaik lalu cari foto berdasarkan kategori yang diperlombakan itu. Ini akan sangat efisien dan anda tidak perlu pusing untuk mencari-cari foto terbaik yang anda miliki di satu folder yang isinya banyak foto.
Selain itu, dalam hal mengedit foto, tidak akan memakan waktu yang lama untuk mencari foto yang mana yang akan anda edit.
Sedangkan untuk foto yang kurang anda sukai atau tidak begitu kuat. Anda bisa menghapusnya saja atau menyimpannya kalau ruang penyimpanan anda cukup banyak.
Untuk pekerjaan profesional atau komersil seperti job wedding dan prewedding
Dalam hal ini anda dituntut untuk membuat foto berdasarkan keinginan klien anda. Foto yang menarik pasti akan dipilih oleh klien. Maka dari itu sebelum memilih foto, anda coba tanyakan kepada klien anda yang mana yang akan digunakan atau dicetak.
Setelah klien memilih di sana anda tinggal menyimpannya ke folder cetak. Sedangkan seluruh file yang tidak dipilih klien, anda berikan kepada klien anda saja dalam bentuk soft copy.
Cara mengatur file dan folder foto setelah job wedding atau prewedding
1. Buatlah folder job foto anda berdasarkan bulan. Misalnya anda mendapat job bulan Januari dengan klien bernama Rafi dan Nagita, buatlah folder Rafi dan Nagita di dalam folder Januari.
2. Di dalam folder januari tempatkan foto berdasarkan moment atau acara. Misalnya, Rafi dan Nagita meminta untuk difoto mulai prewed sampai resepsi wedding. Di dalamnya pasti banyak sekali rentetan moment pernikahan seperti akad, siraman, dan lain-lain. Buatlah folder tersebut berdasarkan moment moment itu lalu tempatkan foto-foto anda di sana.
#kalau anda bekerja dengan tim, pasti tim anda akan memberikan file foto yang mereka dapatkan kepada anda.
Maka sebaiknya pisahkan foto-foto berdasarkan nama fotografer atau kamera yang digunakan oleh tim anda. Ini untuk membuat anda tidak bingung dalam memilh foto nantinya.
Mengapa?
Sebab dalam bekerja tim, kita dibekali oleh satu gear masing-masing dengan tugas masing-masing. Dan hasilnya pasti akan berbeda. Misalnya, tim anda dibagi menjadi 2 fotografer. Satu fotografer menggunakan lensa lebar untuk mengambil moment acara. Sedangkan satu fotografer memakai lensa tele untuk mengambil detail atau candid dari moment tersebut.
Dengan memisahkan folder antara fotografer akan memudahkan klien maupun anda nanti dalam membuat album foto.
3. Setelah foto-foto dipilih oleh klien buatlah “folder pilihan” dengan memasukkan semua foto terbaik yang dipilih oleh klien.
4. Buatlah jangka waktu seperti 3 sampai 6 bulan. Setelah job anda selesai, dan semua file hard copy maupun soft copy sudah diterima klien, hapus saja foto-foto klien yang sudah lama tersebut. Tidak usah menyimpan terlalu banyak foto orang di dalam hardisk anda. Sayang kan storage nya jadi cepat penuh.
Mengatur file foto untuk job foto wedding dan prewedding.
Akhir kata
Demikianlah tips dan cara menyimpan file foto dengan baik secara profesional. Dengan mengikuti cara di atas anda akan lebih mudah mengatur foto-foto yang ada di hardisk anda. Dan tidak menjadi stres harus mencari-cari foto-foto lagi.
Semoga bermanfaat.