Cara Menentukan POI (Point of Interest) pada Foto
Penjelasan apa itu POI pada fotografi?
JagoFoto.com - Saat memotret, mungkin anda pernah mendengar teman anda bertanya pada anda, mana poi dari foto kamu? Atau anda yang bertanya apa sih poi itu?
Poi adalah singkatan dari point of interest.
Berasal dari bahasa inggris yang artinya bagian yang menarik perhatian. Di dunia fotografi Indonesia fotografer sering menyebutnya saja dengan istilah poi, tidak menyebut lagi poin of interest karena terlalu panjang dan susah untuk disebut. Di sini kita sepakat ya istilahnya poi saja. yes.
Mungkin pengertian pendek diatas masih belum jelas. Terlebih bagi pemula yang belajar fotografi. Dalam artikel ini saya akan mencoba menjelaskan lebih rinci mengenai apa sih poi itu dan bagaimana aturannya dalam fotografi. Baiklah langsung saja ya.
Point of Interest erat hubungannya dengan komposisi foto
Ketika kita mengkomposisikan gambar, kita pasti memilih bagian mana yang kita jadikan objek utama dari foto kita tersebut.
Misalnya kita ingin memotret foto landscape/pemandangan. Poi menjadi satu titik mulai atau berhenti bagi mata kita untuk melihat satu foto. Objek itu bisa berupa batu, perahu, rumah, matahari, dan lain-lain.
Istilah lainnya adalah apa yang ingin kita fokuskan pada foto tersebut.
Pada saat melakukan foto potrait, dimana orang yang menjadi objek fotonya, menentukan poi biasanya langsung pada mata orang yang ada dalam foto.
POI bisa juga dilihat/ditentukan pada objek yang pertama kali dilihat di dalam sebuah foto yang pertama kali dilihat.
Cara menentukan POI pada sebuah foto
Seperti yang telah saya sebutkan di atas bahwa poi itu erat sekali hubungannya dengan cara kita mengkomposisikan gambar.
Kita bisa menentukan poi dengan menggunakan komposisi rule of third, di tengah (dead center) dan lain sebagainya.
Foto dengan penempatan poi dead center
Bagian fokus atau ketajaman pada foto juga bisa dijadikan sebagai poi di mana orang tidak mungkin melihat benda yang lain karena efek dof/blur yang diakibatkan oleh penggunaan bukaan lensa yang besar.
Intinya, dalam sebuah foto harus ada sebuah poi. Kecuali anda ingin membuat foto yang berbeda dari yang lain, mungkin anda punya pemikiran lain terhadap poi, silahkan tulis komentar anda di bawah.
Poi biasanya mendukung cerita dari sebuah foto. Misalnya anda membuat foto landscape.
Di mana pada pagi hari anda memotret kapal yang sedang bersandar di sebuah pelabuhan.
foto landscape dengan poi kapal
Di antara jejeran kapal yang bersandar, anda menjadikan satu kapal sebagai titik fokus dengan memberikan membuat komposisi yang terlihat menarik sehingga kapal tersebut stand out. Maka terciptalah foto landscape anda di pagi hari.
Jangan lupakan angle foto
Jika anda suka memotret landscape, anda bisa melakukan low angle untuk membuat poi anda terlihat lebih besar dari biasanya atau malah terlihat lebih kecil.
Terlihat besar jika poi nya ada dekat dengan kamera kita, dan terlihat kecil jika berada jauh dari kamera. Tetapi untuk mendapatkan poi yang demikian kita harus menggunakan lensa lebar.
Setelah melihat-lihat kembali, foto saya ini masih kurang dari segi komposisi dan poi nya terlihat sangat kecil. Awalnya saya ingin menceritakan bahwa poi nya adalah air terjun, tetapi sepertinya kurang. Saya menggunakan lensa yang terlalu lebar untuk foto ini. Jadinya foto ini bisa dibilang tidak punya poi sama sekali. Tidak ada juga hal menarik di dalamnya.
Menurut saya poi pada foto bliss yang sangat terkenal ini ada pada padang rumputnya. Si fotografer ingin menunjukkan bahwa betapa hijau padang rumput di lokasi itu.
Tips membuat poi foto yang lebih menarik
1. Less is more
Ada istilah less is more. Lebih sedikit maka lebih baik. Prinsip ini bisa anda terapkan pada saat membuat foto.
Caranya jangan masukkan terlalu banyak objek di dalam frame bidikan anda. Misalnya anda memotret pemandangan, lalu di dalamnya anda punya banyak sekali elemen yang tidak mendukung komposisi foto anda. Sehingga foto anda terlihat tidak karuan.
Ketika anda jalan-jalan lalu menemukan awan berbentuk unik di langit kemudian anda memotretnya dengan kamera hp, maka poi nya adalah awan itu. Tetapi ingat, jangan masukkan objek lain yang bisa membuat awan cantik itu hilang kesannya. Atau berkurang kesan cantiknya karena punya saingan dengan objek yang lain.
Orang yang melihat foto anda mungkin tidak bisa fokus melihat /mengetahui apa yang ingin anda ceritakan pada foto landscape tersebut. Apakah awannya ataukah benda yang di bawahnya. Ini berlaku bukan hanya untuk foto landscape, foto apapun itu. Less is more.
Less is more membuat foto lebih stand out. Poi akan terlihat lebih mencolok.
2. Gunakan warna yang mencolok pada objek poi
Misalnya anda memotret teman anda di sebuah kebun teh, mungkin sebelumnya anda bisa memberitahunya untuk memakai baju yang berwarna merah, atau lebih mencolok daripada warna hijau dauh kebun teh.
Bukan hanya untuk foto orang, foto apapun, ketika dibuat lebih mencolok maka poi dari foto tersebut seketika akan langsung terasa oleh orang yang melihatnya.
Akhir kata
Demikian penjelasan mengenai poi (point of interest) pada sebuah foto.
Semoga artikel ini bermanfaat, terutama bagi anda yang baru belajar fotografi.